Surat Suci
Tlah kutulis pesan di hamparan pasir
Di antara deburan angin gurun
Bagimu – bagiku
Kisah memori kita
Kedatanganmu
bak mukjizat
Sekali
setiap tahun, saat alam merona dengan sambutan takbir
Mengubah
sisa bulan menjadi kegembiraan
Hapuskan
belenggu rantai noda
Bagimu – bagiku
Surat suci ini adalah pengikat
Untuk pertemuan selanjutnya
Suatu saat, kau akan menemuiku dalam
wujud kebaikan
Setangkai
Ranting Kurma
Setangkai ranting kurma menengadah ke
langit
Diamnya mencumbu sengatan cahaya lembut
Mengalirkan embun disela jari kehidupan
Ia berbisik, Akankah saatnya tiba?
Panji-panji hitam tlah bersorak riuh
Ini saatnya! Rumput pun memuja
Kuda perkasa tlah dipasang
Bertempur membunuh nafsu hitam
Setangkai ranting kurma menjulur
Mengalirkan embun disela jari kehidupan
Ia berbisik,
Bersiaplah menjemput tebusan amalmu
Amplop
Sepucuk amplop putih tergeletak
Di bawah bayang-bayang sisa sinar fajar
Aroma kasturi sampaikan salam surga
Menggoda di setiap lubang hampa
Sepucuk
amplop putih tergeletak
Kabarnya
membawa berita gembira
Tentang
malam seribu bulan
Dan
pedoman bagi para ingsun
Sepucuk amplop putih tergeletak
Kusentuh dengan naluri hati
Menyusuri jalinan kata yang terukir
Memahat setiap
dinding alam bawah sadarku
Diikutsertakan dalam event Antologi Puisi Islam FAM "Ramadhan Bulan Yang Menginspirasi"