Rabu, 30 Juli 2014

Antologi Puisi Ramadhan



Surat Suci

Tlah kutulis pesan di hamparan pasir
Di antara deburan angin gurun
Bagimu – bagiku
Kisah memori kita
Kedatanganmu bak mukjizat
Sekali setiap tahun, saat alam merona dengan sambutan takbir
Mengubah sisa bulan menjadi kegembiraan
Hapuskan belenggu rantai noda
Bagimu – bagiku
Surat suci ini adalah pengikat
Untuk pertemuan selanjutnya
Suatu saat, kau akan menemuiku dalam wujud kebaikan

Setangkai Ranting Kurma

Setangkai ranting kurma menengadah ke langit
Diamnya mencumbu sengatan cahaya lembut
Mengalirkan embun disela jari kehidupan
Ia berbisik, Akankah saatnya tiba?
Panji-panji hitam tlah bersorak riuh
Ini saatnya! Rumput pun memuja
Kuda perkasa tlah dipasang
Bertempur membunuh nafsu hitam
Setangkai ranting kurma menjulur
Mengalirkan embun disela jari kehidupan
Ia berbisik,
Bersiaplah menjemput tebusan amalmu

Amplop

Sepucuk amplop putih tergeletak
Di bawah bayang-bayang sisa sinar fajar
Aroma kasturi sampaikan salam surga
Menggoda di setiap lubang hampa
Sepucuk amplop putih tergeletak
Kabarnya membawa berita gembira
Tentang malam seribu bulan
Dan pedoman bagi para ingsun
Sepucuk amplop putih tergeletak
Kusentuh dengan naluri hati
Menyusuri jalinan kata yang terukir
Memahat setiap dinding alam bawah sadarku

Diikutsertakan dalam event Antologi Puisi Islam FAM "Ramadhan Bulan Yang Menginspirasi"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar